Apakah Dokter Harus Pintar Menghafal?

"Duh aku pengen banget nih masuk kedokteran, tapi aku waktu SMA gak pinter ngehafal. Bisa gak ya kuliah di kedokteran?"

Ungkapan ini mungkin sering dikeluhkan oleh anak-anak SMA yang punya cita-cita untuk masuk kedokteran (tak terkecuali gue). Semasa SMA, gue bukan tipe2 orang yang "sekali baca langsung hafal". Bahkan gue sempat gak suka sama pelajaran biologi di SMA, dimana gue harus menghafal nama-nama spesies yang bahasanya kaya mantra-mantra nan ajaib (re : latin).

Nah kalau kita ngomongin kedokteran, bener gak sih kedokteran itu isinya cuma menghafal? (Btw ini based on pengalaman gue selama 2 tahun di fk yaa, kalau ada yang berpendapat lain yaa monggo aja)

Anak FK MEMANG butuh kemampuan menghafal
Gue gak menyangkal bahwa pelajaran di kedokteran sebagian besar berkutat pada materi hafalan bahkan lebih ruwet dari hafalan pas SMA. Disini, kita harus menghafal nama-nama struktur tubuh hingga nama-nama cekungan atau lubang-lubang kecil pada tubuh (seriusan gue gak boong, kadang sampai mikir pentingnya tahu nama-nama itu buat apa ._.). Belum lagi kita harus ngehafal nama-nama obat + cara kerja + efek samping yang beragam.

Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, hal ini memang penting untuk bekal kita menjadi seorang dokter. Coba kalian bayangkan misalnya pasien datang & kasusnya kaya gini nih.

Suster : Dok, pasien A
sudah mau pulang dan dia nanya, untuk berobat jalan perlu obat apa ya dok sebaiknya?
Kamu : Eee... kasih obat itu aja sus, ee... kalau gak salah Firusomide.. eh atau Furisomide ya? kok saya lupa..
Suster : .......*gubrak*

Gak mau kan kejadian kaya gitu terjadi pada kalian? Bukan hanya merugikan pasien, tapi kalian juga secara gak langsung menurunkan kepercayaan pasien ke kalian. Memangnya kalian mau berobat ke dokter yang kelihatan tidak meyakinkan seperti diatas? :)

FK tidak sepenuhnya menghafal kok
Kalian tidak perlu menghafal SEMUA informasi selama kalian kuliah. Semakin lama, kalian akan semakin pintar memilih info mana yang "must to know", "nice to know" atau bahkan info yang tidak gak perlu diingat2 banget. Beberapa dosen juga biasanya membantu untuk memberi highlight pada poin-poin yang memang penting.

Ilmu kedokteran ternyata juga nyerempet ke ranah fisika maupun kimia loh. Dulu waktu gue masuk modul DMS (kulit & tulang), dosen gue sempet ngebahas konsep torsi & kesetimbangan. Gunanya? buat mengetahui prinsip-prinsip dasar fisika pada gerak menekuk lengan misalnya. Di modul ginjal, gue juga belajar kesetimbangan asam-basa, which is masuk ke ranahnya kimia. Tapi menurut gue, baik fisika maupun kimia di FK tuh lebih menekankan pada konsep aja, gak sampe harus ngitung2 pakai rumus seperti di SMA.

Berarti kalau susah ngehafal cocok masuk FK gak ya?
Gue inget banget guru Biologi di tempat bimbel gue pernah ngomong kaya gini :
 "Kalian inget gak hari kemerdekaan Indonesia tanggal berapa? Kalian inget gak nama lengkap ibu kalian siapa? Inget kan? jadi setiap orang bisa hafal bukan karena dia memang pinter ngehafal, tapi kuncinya adalah kalian harus terus mengulang informasi tersebut"

Gue pribadi setuju sama guru gue. Gue merasa setiap orang normal pasti punya kemampuan untuk menghafal. Hanya saja menurut gue, kecepatan menghafal tiap orang bisa saja berbeda-beda ; ada yang bisa hafal hanya dengan 1 jam belajar, ada juga yang harus belajar berhari-hari baru bisa hafal (ini gue banget). Dan disini gue mau garis bawahin, bahwa kunci dari menghafal adalah Mengulang pelajaran tersebut.

Dan saran ini cukup ampuh bagi gue. Jujur, kalau gue kuliah selama 1 jam, waktu beres kuliah paling hanya 10% materi kuliah yang bisa gue hafal. Sisanya? gue coba untuk mengulang2 terus dengan cara bikin catetan sambil liat ppt dosen. Emang sih, gue bukan tipe orang yang belajar tiap hari, tapi gue selalu sempat-sempatin untuk mengulang pelajaran (walau emang masih suka dikalahkan sama rasa males & capek wkwk). 

Kalian juga harus pintar-pintar nemuin cara belajar efektif kalian. Kalau gue, gue akan lebih cepat hafal saat gue menulis catatan di buku, terus gue baca berulang-ulang catetan tersebut. Ada juga temen gue yang cepet hafal kalau dia mendengar rekaman dosen berulang-ulang. Dan kalian gak bisa disamain sama orang-orang lain, it depends on each person's learning style.

Gue sih sadar diri aja, gue bukan orang yang "sekali baca langsung hafal sampai mati". Dan mungkin, beberapa dari kalian juga ada yang sama kaya gue. Tapi karena itulah, gue jadi sadar diri kalau gue berbeda dengan mereka yang cepet buat menghafal ; gue butuh effort yang lebih buat mengulang pelajaran. Dan secara gak langsung pemikiran itu jadi memotivasi gue untuk belajar lebih keras dan hasilnya, (Puji Tuhan) gue masih bisa survive sampai semester 4 ini (walau sempet beberapa kali remed sih :v)

Jadi, masih takut gak nih buat masuk kedokteran? :)

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. makasih kaaaaa, jd pacuan aku bgt buat tetep yakin masuk kedokteran

    BalasHapus
  3. Makasih kata, info nya sangat berguna

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serba-serbi FKUI Semester 1

Semester 2 di FKUI